Catering Muraaaah
Minggu, 25 Maret 2012
Ayam Kremes
TELAH DIBUKA "KREMEZZZZ FRIED CHICKEN" , NASGOER, MIE GOER DLL. DI JALAN PETUNG NO 19 PAPRINGAN BELAKANG KFC YOGYAKARTA JALAN SOLO. BUKA 24 JAM. DI JAMIN PUASSS DAN MURAH, DATANG DAN BUKTIKAN!!! INFO 085743335725
<
kewirausahaan sosial
“Social enterprises are social mission
driven organizations which apply market-based strategies to achieve a
social purpose. The movement includes both non-profits that use business
models to persue their mission and for profits whose primary purposes
are social. Their aim – to accomplish targets that are social and or
environmental as well as financial.” (Wikipedia.com)
Achmad
Luthfie, yang juga merupakan Wakil Pimpinan Redaksi SKH Kedaulatan
Rakyat mengatakan keberhasilan DD tidak lepas dari peran Republika yang
membidani Dompet Dhuafa melalui orang-orang seperti Parni Hadi, Haidar
Bagir, Erie Sudewo dan S. Sinansari Ecip. Luthfie mengatakan, tidak
banyak lembaga sosial seperti DD yang memiliki media. Dengan adanya
media seperti Republika, DD bisa lebih mudah memberikan laporannya
kepada masyarakat secara akuntabel. Karena lembaga sosial adalah lembaga
yang dipercaya menyalurkan dana-dana kaum aghniya (mampu) ke masyarakat
yang kurang mampu. Acara ini pun diakhiri dengan Tanya-jawab dan
pembagian doorprizes 3 buku “Social Enterprise”.
Sabtu (23/7), dilangsungkan acara bedah buku “Social Enterprise
; Transformasi Dompet Dhuafa Menjadi World Class Organization” karya
Ahmad Juwaini yang menjadi rangkaian acara Jogja Muslim Fair (20-26 Juli
2011) bertempat di halaman Gedung Wanitatama Yogyakarta. Dalam
kesempatan tersebut hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya
seperti, Dr. Lathiful Khuluq (Dosen UIN Suka Yogyakarta), Ahmad Paryanto
(Direktur Dompet Dhuafa Jogja), Romy Heriyanto (LSM Rifka Annisa),
Achmad Luthfie (KR Peduli) dan dimoderatori oleh saya sendiri, Edo
Segara.
Wacana social enterprise, tergolong baru di Indonesia meski sudah didiskusikan 40 tahun lamanya dikalangan pekerja sosial. Banyak orang menganggap social enterprise merupakan gabungan bisnis dan sosial. Dr. Lathiful Khuluq menilai istilah tersebut keliru, ia mengatakan social enterprise lebih tepat dengan definisi kewirausahaan sosial. Social enterprise
merupakan kerja-kerja sosial yang dikelola secara professional seperti
bisnis oleh sebuah organiasasi dan keuntungannya digunakan lagi untuk
pemberdayaan masyarakat, tambahnya. Lathiful mencontohkan sebuah bisnis
di Bangladesh, Grameen Bank yang dicetuskan oleh Muhammad Yunus. Grameen
Bank merupakan contoh nyata social enterprise, dimana konsep memodali masyarakat miskin tanpa collateral (jaminan) untuk menstimulus usaha-usaha mereka dan berhasil.
Ahmad
Paryanto, yang menggantikan Ahmad Zuwaini karena berhalangan hadir,
lebih banyak memaparkan kiprah Dompet Dhuafa yang sejauh ini cukup
berhasil menjadi world class organization. DD berhasil
menciptakan unit-unit lembaga lain seperti Layanan Kesehatan Cuma-cuma
(LKC), Sekolah Gratis Smart Ekselensia, Tebar Hewan Kurban (TKC),
ratusan BMT, DD Travel, DD Water, Lembaga Pertanian Sehat dll. Di tahun
2010 sendiri, DD berhasil mengumpulkan dana ZIS sebesar 100 miliar,
sungguh prestasi yang cukup membanggakan ungkapnya. Tapi kami tidak
boleh jumawa, karena kepercayaan yang begitu besar dari masyarakat, maka
kami harus mengelolanya agar lebih manfaat untuk umat, tambahnya.
Romy
Heryanto yang memiliki spesialisasi pendampingan wirausaha di LSM Rifka
Annisa menilai, bisnis yang melakukan kegiatan sosial dengan pekerjaan
sosial yang dikelola seperti bisnis memiliki perbedaan yang sangat
signifikan. Bisnis yang diselipkan dengan kegiatan social, kita banyak
mendengar dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR).
Sedangkan pekerjaan sosial yang dikelola secara bisnis professional, ini
yang bisa dikatakan dengan sebutan social enterprise.
Langganan:
Komentar (Atom)

